Kebun Binatang Surabaya kembali harus kehilangan koleksi satwanya. Kali
ini Banteng (Bos Javanicus) akhirnya mati setelah mengalami patah tulang
di bagian kaki.
"Meski sempat dirawat, nyawa banteng tidak bisa terselamatkan. Banteng akhirnya mati pada Kamis (15/4) sore,'' kata Humas KB Anthan Warsito di Surabaya, Jumat (16/3).
Banteng mengalami patah tulang kaki pada Rabu (13/3) akibat terkena benturan dengan banteng lainnya. Sejak itu, binatang tersebut langsung berada dalam pengawasan tim medis.
Meski sudah diawasi, kondisinya terus memburuk. Obat obatan yang diberikan serta makanan tidak bisa menolong lagi.
Akhirnya pada Kamis sore banteng mati, Saat itu pula langsung dilakukan pemeriksaan penyebab dari kematian tersebut.
"Murni karena memang patah tulang," ujarnya.
Menurut dokter hewan KBS, banteng mengalami patah tulang di posisi tulang tibia. Kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal.
Saat masih luka, tim dokter hewan berusaha keras memberikan berbagai obat. Namun, karena harapan tipis, yang bisa diberikan hanyalah infus.
"Artinya, memang sulit diselamatkan," ujarnya.
Dijelaskan, sejak awal memang kondisi banteng secara kuantitas memang masih banyak, tetapi secara kualitas kesehatan sangat memprihatinkan.
"Kandangnya saja jauh dari persyaratan yang ditetapkan sehingga kualitas hidupnya tidak bisa terjamin dengan baik," ujarnya. (FL/OL-10))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar